Nana menarik lengan Vinta menuju kamarnya. Nana memang TuMer (tukang pamer). Nana memang anak orang kaya, tapi sayang dia sangat sombong.
"Lihat Vin! dompetku cantik kan?" tanya Nana sambil memamerkan dompet nya yang baru ia beli.
Warna nya pink dan di bagian depannya terdapat gambar kucing yang lucu. Bentuknya dapat dilipat. Ditambah kantong bundar kecil bersleting. Dompet itu makin kelihatan lucu.
Vinta hanya mengagguk. Sebenarnya, Vinta iri dengan dompet Nana yang begitu imut dan lucu.
"Ih! kamu kenapasih? kasih komentar dong!" seru Nana
"Cantik." komentar Vinta
Nana tersenyum, lalu memeluk dompetnya itu. Dia menghela napas panjang.
"Kamu pasti tidak bisa beli yang seperti ini!" ujar Nana
Vinta berlari keluar rumah Nana. Nana hanya tertawa.
"Enggak mampu beli ya?!" seru Nana sambil tersenyum sinis
Vinta merasa sedih. Dia ingin sekali memiliki dompet seperti itu. Lalu, terlintas ide di benak Vinta. Berjualan! iya, jika ia berjualan, dia bisa mendapatkan uang dan bisa membeli dompet seperti milik Nana.
"Hei!" seru syfa mengejutkan Vinta.
"Eh syf! kamu ngagetin aku aja" Vinta mengelus dadanya
"Habis kamu melamun aja sih, mikirin apa?"
"Begini, si tukang pamer itu memamerkan kekayaan nya lagi. Dia memamerkan dompet yang baru ia beli. dia sombong banget. Memang sih dompetnya bagus banget. aku jadi kepengen juga dompet kayak dia syf. Rencananya aku mau berjualan saja, dan hasilnya akan kubelikan dompet seperti Nana."
"Kamu mau berjualan apa?"
"Itu masalahnya! kamu punya ide gak?'
Syfa melirik lapangan basket. Disitu banyak anak anak yang menonton sambil meminum air dingin. Udara nya emang panas banget.
"Jualan es jeruk aja!" usul Syfa
"Bener juga tuh! jualan dimana syf?"
"Lapangan Basket!"
"Kamu mau bantu aku kan?"
"Tentu!"
"Thanks!"
"Ayo kerumah ku! kita buat es jeruknya!" Mereka berlari menuju rumah syfa, Syfa juga orang berada, tetapi dia tidak sombong. Dia baik hati dan suka menolong. Lalu, mereka berdua pergi ke dapur dan mengambil beberapa buah jeruk. Setelah itu Syfa memeras jeruk, lalu ditambahkan gula dan es batu oleh Vinta.
Seusai membuatnya, mereka pergi menuju lapangan basket sambil membawa es jeruk. Tak lupa juga untuk membawa beberapa plastik dan sedotan. ternyata laku loh!
"Uangnya udah berapa Vin?" tanya Syfa stelah pertandingan usai dan lapangan mulai sepi.
"Hmmmm... sekitar 50.000" jawab Vinta sambil menghitung uang hasil penjualan.
"Wah itu mungkin bisa untuk membeli dompetmu!
"Ini untukmu" Vinta memberikan uang sebesar 20.000 kepada syfa
"Untukmu saja Vin, kan kamu lebih membutukannya" ujar syfa dengan bijak.
Vinta sangat senang, dia tersenyum lebar sambil memeluk syfa dengan erat
"Thanks!"
Setelah pulang dari lapangan, Vinta duduk disamping ibunya.
"Bu, Vinta ingin sekali dompet yang cantik seperti punya Nana, berwarna pink dan juga bergambar kucing yang lucu"
"Yasudah sana beli"
Setelah mendapat izin, Vinta langsung pergi untuk membeli dompet yang sama seperti Nana
Dan keesokan harinya,
"Eh Na, lihat dompetku, cantik kan?" Seru Vinta
" Perlihatkan milkmu na"
Lalu nana memperlihatkan dompetnya dan Vinta tertawa
"Kenapa?" tanya nana
"HAHAHA, dompet mu rusak tahu! lihat saja itu sudah robek" seru Vinta sambil cekikian
Nana merasa malu. dia merasa menyesal karena telah membeli dompet itu dan juga telah bersikap sombong.